Kamis, 17 Maret 2011

Manusia Dan Pandangan Hidup

SUDAHKAH KITA MEMILIKI PANDANGAN HIDUP.
Manusia dan Pandangan Hidup
( Andrew / 17110278 / 4KA22 )

Manusia adalah mahkluk hidup ciptaan tuhan yang paling mulia dan sempurna, karena manusia di ciptakan memiliki daya pikir, dan akal budi. Tetapi sering kali manusia melupakannya, mengapa demikian. Hal ini dapat dibuktikan atau dilihat dari sebagaimana manusia tersebut menjalani hidupnya, seringkali manusia tidak menghargai hidupnya seperti menyiksa dirinya sendiri, tidak tau untuk apa di hidup sehingga ia melakukan bunuh diri. 
Hal ini sungguh disayangkan karna Tuhan menciptakan manusia dengan maksud dan tujuan tertentu, tetapi seringkali kita sebagai manusia sering melupakan itu, merasa diri kita tidak berguna, dan seringkali segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya dianggapnya takdir atau nasib. Hal ini sebenarnya dapat kita hindari dengan cara menentukan masa depan kita sendiri dan menjadikan hidup kita berguna bagi orang lain di sekitar kita. Untuk mencapai hal itu maka diperlukan apa yang dinamakan dengan Pandangan Hidup.

APA ITU YANG DIMAKSUD DENGAN PANDANGAN HIDUP ??

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat.
Pandangan hidup juga bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman, petunjuk, atau arahan.
Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan –yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:
a.Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b.Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
   negara tersebut.
c.Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
   Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. 

Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling berkaitan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative. Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
b. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
c. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
d. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan
    hidupnya.
e. Sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
    Di sinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung    
    seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak 
    sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta 
    kesulitan yang dihadapinya.

Sebagai tambahan, apabila pandangan hidup tesebut diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup tersebut akan menjadi ideologi. Dan jika itu berkembang lagi, hingga lingkup kerakyatan atau negara maka disebut ideologi negara.
1. Cita-cita
    Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada 
    orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
    Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan 
    bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia
    melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu 
    yang dianggap cita-cita itu.

2. Kebajikan atau Kebaikan
    Kebajikanatau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan
    norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan
    makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang
    pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang
    pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia
    cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia
    ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.Untuk melihat apa itu
    kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
          a. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
          b. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling
              membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
          c. Manusia sebagai makhluk Tuhan

Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang individu memiliki sikap tertentu, yaitu:

a.Pembawaan (hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
b.Lingkungan, merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan terdidik
   dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.
c.Pengalaman, merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang dirasakan
   dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.

3. Usaha atau Perjuangan
    Usahaatau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya
    usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang
   dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.

4. Keyakinan atau Kepercayaan
    Keyakinanatau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.

Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah- langkah berpandangan hidup yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar